Resume Jurnal #4 : Achieving competitive supply chain through business process re-engineering - A case from developing country

    


Makalah ini membahas tentang p
erkembangan bisnis baru-baru di tengah meningkatnya persaingan telah menyebabkan banyak perusahaan mengeksplorasi factor pendorong baru agar tetap kompetitif. Dalam konteks ini, rekayasa ulang proses bisnis adalah kunci keberhasilan penerapan manajemen rantai pasok yang efektif dan telah menjadi cara yang bernilai untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Penelitian ini menyajikan usaha rekayasa ulang bisnis dan bagaimana pemodelan proses bisnis dapat digunakan untuk mencapai tujuan. Manajemen rantai pasok yang efektif memerlukan koordinasi dan pembagian informasi yang tinggi antar mitra dalam rantai pasok. Gagasan utamanya adalah menunjukkan bagaimana rekayasa ulang proses bisnis dari proses yang ada perlu mengikuti pengenalan teknologi informasi baru ke dalam organisasi untuk meningkatkan pertukaran informasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa hanya penerapan teknologi informasi dan proses bisnis yang harmonislah yang akan membawa perusahaan ke manajemen rantai pasok yang efektif dan peningkatan daya saing perusahaan.

As-is model dari proses

    Penelitian ini telah menyelidiki potensi penggunaan BPR untuk meningkatkan kinerja dan daya saing rantai pasok. Definisi SCM, BPR dan isu-isu yang relevan disajikan, bersama dengan ikhtisar peran TI dalam mendukung BPR. Ada diikuti ikhtisar singkat tentang metode pemodelan proses bisnis, dengan studi kasus memberikan contoh penggunaannya dalam rantai pasok hilir minyak di satu negara berkembang. Hasil studi kasus disajikan untuk menggambarkan potensi manfaat BPR untuk meningkatkan kinerja rantai suplai dan membangun rantai pasok yang kompetitif. SCM yang efektif adalah kemajuan penting untuk daya saing rantai suplai. Tidak mengherankan, IT duduk di jantung dari kemajuan ini. Teknologi spesifik dapat bervariasi dari perusahaan ke perusahaan, tetapi prinsip-prinsip yang mendasari tetap sama: untuk menciptakan pipa mulus di mana produk ditangani secara minimal tetapi bergerak dengan kecepatan maksimum. Hasilnya adalah rantai pasok yang dapat dikelola sesuai dengan pendekatan di mana pesanan pelanggan adalah titik awal, dan bekerja sepanjang sisa rantai adalah seperti menghilangkan limbah dan pemangkasan proses yang tidak menambah nilai di sepanjang jalan.

*Sumber Jurnal : Achieving competitive supply chain through business process re-engineering - A case from developing country


Comments

Popular Posts